Ketika
Ayah Sakit
Terbujur lemah tak berdaya
Rintihan lirih
Tetes air mata di sudut mata
Hilang ceria, rapuh
Pilu hati melihatmu
Luruh semangat memikirkanmu
Kau matahariku
Kau bintangku
Manalah senyummu, manalah ceriamu
Canda tawa, gurau lucu,
manalah semua itu
Manalah marahmu, manalah
teriakanmu
Wajah geram, suara
menggelegar, manalah semua itu
Aku butuh seribu tahun lagi
Aku butuh seribu tahun untuk
membalasnya
Adakah Tuhan mendengarku?
Akankah Ia berkenan
mengijabahnya?
Ketika Ayah sakit, aku bahkan
tak tahu harus berbuat apa…
No comments:
Post a Comment