KIMIA, I LOVE U
Tak
ada yang pernah benar-benar tahu bagaimana rasanya jauh dari sesuatu yang
dicintai. Hanya mereka yang pernah mengalami dan konsisten dengan satu impian
yang bisa merasakan. Selalu menyisakan tangis, bahkan saat kau berusaha tidak
memikirkannya. Setiap jam, tidak, setiap hari dalam hidupmu, kau bertemu
orang-orang yang akan menjadi calon ilmuwan masa depan, mendengar celoteh dan
kelur kesah mereka akan dunia sains dengan segala kerumitan angka, bahasa latin
dan istilah-stilah yang super banyak. Kau melihat bagaimana mereka sangat
bersemangat ingin menghasilkan temuan-temuan masa depan, mendiskusikan berbagai
jurnal internasional yang kau sendiri bingung apa isinya.
Kau
tahu, bagaimana rasanya itu? Ketika kau hanya melihat dan mendengar apa yang
dulu menjadi duniamu, hanya Tuhan yang mengerti bagaimana rasanya. Seperti
menjadi alien di planet milikmu sendiri. Memang benar, perasaan buruk seperti
itu tak perlu ada jika tidak kubiarkan hinggap. Tetapi ada saat ketika kau tak
bisa mengendalikannya dan itu mengalir begitu saja.